Melalui dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan para aktivis untuk memperjuangkan agama ini, maka dengan izin Allah, umat akan berhasil menggapai kejayaan, keagungan, dan kepemimpinan. Hal itu hanya bisa dicapai dengan keikhlasan, teguhan, kekuatan, keteladanan dan kecerdasan mereka.
Balasan Bagi Mereka Yang Mendakwah dan Menjalankan
Allah SWT berfirman: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada allah mengerjkan amal shaleh dan berkata sesungguhnya aku termasuk orangorang yang berserah diri”
(QS. Fussilat : 33). Ayat tersebut merupakan peringatan bagi para dai, dan sekaligus sanjungan, bahwa tidak ada seorangpun yang lebih baik perkatannya daripada mereka, terutama para Rasul, kemudian para pengikutnya, sesuia tingkatan mereka dalam dakwah, ilmu dan keutamaan, tidakkah cukup kabar gembira dari Rasulullah saw untukmu yang disebutkan didalam hadis shaih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut: “Barang siapa menunjukan kepada kebaikan ia berhak memperoleh pahala sebagaimana orang yang melakukannya”. ”Barang siapa mengajak petunjuk, ia berhak mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tiak megurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barang siapa mengajak kepada kesesatan, ia berhak memikul dosa seperti dosadosa orang yang mengikutinya tidak megurangi dosa-dosa mereka sedikitpun (HR. Muslim).
Ini semua merupakan nikmat yang besar, kedudukan yang mulia, dan kebaikan yang merata karena engkau telah diciptakan untuk kebaikan dan kebaikan itu diciptakan untuk mu dan Allah telah menakdirkan kebikan itu ada ditanganmu.
Balasan Bagi Mereka Yang Mendakwah Tapi Melalaikannya
Menurut Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah :
Allah memperingatkan atas ibadah seorang hamba yang beriman untuk meninggalkan persetujuan atas amalan yang hanya berupa perkataan, Allah berkata : Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kenapa kalian katakan dari kebaikan atas apa yang tidak kalian kerjakan ? Sungguh besar perbuatan jahat ini di sisi Allah, yaitu kalian yang mengatakan, tapi kalian tidak mengamalkan. Karena sebuah amanah yang diberikan kepada manusia yang lain adalah petunjuk bagi kejujuran dan kemulian atas tabiat manusia dan baiknya kebiasaan yang mengatakan. Diriwayatkan dari hadits yang dikeluarkan oleh Ahmad dan Tirmidzi dari Abdullah bin Sallam : Bahwasanya para lelaki dari para sahabat berkata : Seandainya kami mengetahui sebuah amalan yang utama, yang dicintai Allah ketika seorang hamba mengamalkannya, sungguh kami pasti mengamalkannya. Kemudian Allah menurunkan : Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
{Ash Shaf 1-2}.
Berkata Abdullah bin Sallam : Maka Rasulullah ﷺ membacakan ayat tersebut kepada kami. Ini adalah hadits yang disebutkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya, kemudian Ibnu Katsir berkata : Sesungguhnya ucapan yang tanpa pembenaran dengan amal, menjadi penyebab celaan dan sesuatu yang tidak disenangi, ia adalah sebesar-besar sesuatu yang dibenci dan membuat kemurkaan.
Sumber:
https://tafsirweb.com/10875-quran-surat-as-shaff-ayat-3.html
HADIS-HADIS%20TENTANG%20KEUTAMAN%20DAKWAH.pdf