Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اِرْفَقْ بِالْقَوارِيْرِ
“Lembutlah kepada gelas-gelas kaca (maksudnya para wanita).”
(HR. Bukhari, no. 5856; Muslim, no. 2323)
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tabiat laki-laki adalah bersikap atas dasar kepemimpinan (Qawamah).
Hal tersebut jelas berbeda dengan tabiat seorang wanita yang sering diungkapkan oleh Rasulullah bagai tulang rusuk yang bengkok (Dhal’un a’waj) atau dengan perumpamaan lain, seperti kaca (Qawarir).
Mengapa wanita diumpamakan sebagai tulang rusuk yang bengkok atau kaca? Halitu dikarenakan pikiran dan perilaku wanita banyak dipengarhi oleh hormon estrogen dan progesteron,yang bisa berubah-ubah setiap waktu. Ciri khas pikirannya adalah menemukan kasih sayang, menyayangi, menjaga, menjalin hubungan, dan berkomunikasi. Wanita mengartikan ketegasan sebagai kekasaran., lalu membuatnya menjauhinya. Itulah sebabnya wanita diibaratkan dengan tulang rusuk bengkok atau kaca. Sebenarnya dengan mudah mereka dapat diluruskan dengan cara yang lembut dan penuh perhatian.
Itulah sebabnya sekeras dan sekasar apapun sseorang apabila berhadapan dengan wanita maka ia haus bersikap lemah lembut dan berhati-hati agar tidak mematahkannya atau memecahkannya. Karena jika tulang atau kaca tersebut telah patah dan pecah akan sangat sulit memperbaikinya kecuali dalam waktu dan proses yang sangat panjang.
Sumber: https://umma.id/article/share/id/6/14267, https://rumaysho.com/17240-yang-kau-perlakukan-adalah-gelas-kaca-dan-tulang-rusuk-yang-bengkok.html