Manusia merupakan makhluk yang tak pernah luput dari dosa. Membuat kesalahan adalah sifat dasar manusia. Dalam islam, ketika seseorang melakukan kesalahan, sebagai saudara seiman wajib mengingatkan dan menasihati. Tentu saja hal ini karena adanya rasa peduli karena Allah SWT menciptakan kita sebagai makhluk sosial yang tak bisa hidup tanpa orang lain. Dalam islam, ada adab menegur orang lain yang berbuat salah tetapi tidak sampai menyakiti hatinya. Berikut adalah beberapa cara mengingatkan orang lain dalam islam.
- Tidak Menasehati di Depan Umum atau di Depan Banyak Orang
Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77)
Abu Muhammad Ibnu Hazm Azh Zhahiri menuturkan,
“Jika kamu hendak memberi nasehat sampaikanlah secara rahasia bukan terang-terangan dan dengan sindiran bukan terang-terangan. Terkecuali jika bahasa sindiran tidak dipahami oleh orang yang kamu nasehati, maka berterus teranglah!” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)
Menasehati secara diam diam dan tidak di depan banyak orang dilakukan agar orang yang ditegur tidak merasa dirinya sedang dipermalukan.
- Menasehati dengan Lemah Lembut
Allah SWT berfirman dalam surat Ath Thaha ayat 44
فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut.”
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya. (HR. Muslim)
Adab berbicara dengan lemah lembut harusnya diterapkan di kehidupan sehari-hari, apalagi saat menegur orang lain. Cara ini dilakukan agar orang yang ditegur tidak sakit hati.
- Ingatkan Disaat yang Tepat
Ibnu Mas’ud pernah berkata:
“Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak. Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.” (Al Adab Asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih).
Sebelum menegur seseorang, perhatikan dulu kondisi dan situasi. Jangan sampai menegur disaat yang salah seperti saat suasana hatinya sedang tidak baik. Cara ini dilakukan agar teguran kita bisa diterima oleh orang tersebut dengan hati yang tenang.
- Menasehati Dengan Penuh Kasih
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45).
Al Khottobi rahimahullah,
النصيحةُ كلمةٌ يُعبر بها عن جملة هي إرادةُ الخيرِ للمنصوح له
“Nasehat adalah kalimat ungkapan yang bermakna memberikan kebaikan kepada yang dinasehati” (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 219).
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Menasehati sesama muslim (selain ulil amri) berarti adalah menunjuki berbagai maslahat untuk mereka yaitu dalam urusan dunia dan akhirat mereka, tidak menyakiti mereka, mengajarkan perkara yang mereka tidak tahu, menolong mereka dengan perkataan dan perbuatan, menutupi aib mereka, menghilangkan mereka dari bahaya dan memberikan mereka manfaat serta melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.” (Syarh Shahih Muslim, 2: 35)
- Memberikan Contoh
llah –Ta’ala- berfirman mencela Bani Israil karena bertentangan antara ucapan dan tindakan mereka:
(44:أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ (سورة البقرة
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?”. (QS. Al Baqarah: 44)
Bukankah Allah SWT membenci seseorang yang menyuruh orang lain tanpa ia lakukan terlebih dahulu? Memberi contoh saat menegur orang yang berbuat salah merupakan salah satu cara yang paling baik yang bisa diikuti.